Vibecoding: metode pengembangan perangkat lunak eksperimental di mana pengguna memberikan instruksi bahasa alami kepada AI, dan AI menghasilkan kode, dengan pengguna berfokus pada hasil daripada kode itu sendiri
AIOWAI – Financial Diary Project pembuatan aplikasi untuk memahami proses pembuatan Aplikasi dengan AI.

Phase #1 Study Case
Dalam pembuatan sebuah product. Kita mengetahui bahwa kita harus menjawab sebuah masalah. Hal inilah yang menjadi cara utama saya dalam membuat aplikasi AIOWAI yang mana ingin membantu saya dalam pencatatan spending dan income.
Permasalahan utama adalah kondisi kita menggunakan berbagai macam cara pembayaran an dari jasa pembayaran yang berbeda. Membuat kita harus membuka semua aplikasi tersebut untuk mengetahui spending habit yang kita lakukan.
Hal ini merepot user dimana mereka harus membuka semua aplikasi pembayaran hanya untuk mengetahui history pembayaran mereka.

Phase #2 Features dan Fungsi
Setelah mengetahui permasalahan yang ingin diselesaikan. Maka saatnya kita ngebahas sebuah fitur dan fungsi.
Fungsi 1: Fungsi OCR
Kebutuhan atas pembacaan gambar yang di hasilkan dari transaksi digital merupakan fungsi utama yang ingin saya terapkan ada aplikasi financial ini.
Hal inipun menjadi pembeda antara aplikasi financial record lainnya. Setelah melihat beberapa aplikasi serupa. Banyak dari mereka menggunakan fungsi manual input untuk semua transaksi yang telah mereka lakukan.
Kekurangan dari manual input adalah ketidaksesuaian antara penginputan dengan data yang sebenarnya. Oleh karena itu Fungsi OCR menjadi fungsi utama yang saya develop dalam pengejaraan pembuatan aplikasi menggunakan AI ini.
Fungsi 2: Dashboard Looks
Mengetahui secara ringkas mengenai spending dan income adalah hal yang wajib untuk sebuah aplikasi pencatatan keuangan. Hal ini akan memberikan informasi kepada para user untuk mengetahui total spending dan income yang mereka lakukan berdasarkan tanggal yang mereka tetapkan.
Tentunya untuk memaksimalkan AI yang kita gunakan. Saya juga memberikan fitur untuk memberikan summary atas financial habit yang telah mereka input.
Fungsi 3: Exchange Rate
Kebutuhan fungsi selanjutnya dalam pembuatan aplikasi AIOWAI – Financial Planner adalah Exchange rate. Case ini muncul ketika saya melakukan spending dengan menggunakan mata uang asing, sedangkan majority spending/income saya dalam mata uang lokal. Makanya menambahkan fungsi Exchange rate ke mata uang lokal yang sudah di tetapkan merupakan fungsi yang cocok untuk di tambahkan dalam produk ini.
Hal ini juga merupakan sebuah masukan setelah saya mencoba untuk memperkenalkan aplikasi ini ke seseorang yang bekerja di luar negeri
Fungsi 4: Fungsi-fungsi generic lainnya
Dalam proses pencatatan keuangan, kita harus data yang kita punya. Menjaga data-data user, data-data transaksi, dan proses view data tersebut.
Kebutuhan fungsi generik lainya adalah fungsi profile. Fungsi profile akan membantu backend dan front end dalam pensortiran data yang akan kita tampilkan kepada user. Tampilan dan exprience pada produk juga merupakan bagian ini.
Phase 3: Choosing AI Platform
Setelah semua kebutuhan di dapatkan, maka kita bisa mulai dalam mengerjakan proses pembuatan aplikasi tersebut. Hal yang pertama tentunya mencoba memilih platform AI yang mana dapat menjawab semua keinginan ang kita harapkan.
Untuk memilih platform AI yang digunakan untuk proses Vibecoding ini. Saya melihat bahwa hampir semua platform AI seperti gemini, chatgpt, deepseek, grok sudah dapat membantu saya dalam pembuatan produk ini. Tetapi tentunya ada hal-hal yang harus di pertimbangkan lebih lanjut. Long story short akhirnya saya memilih Gemini dari Google untuk membantu saya dalam pembuatan aplikasi ini.

Phase 4: Implementasi
Fase implementasi merupakan fase terlama dalam pembuatan produk. Dikarenakan saya harus menginformasikan kepada AI untuk memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Fase ini juga merupakan fase yang disebut sebagai vibecoding.

Hal yang harus diwaspadai dalam pengerjaan aplikasi menggunakan AI:
- Keamanan Informasi yang sensitif
- Proses pembuatan satu file
- Proses deploy ke production
Selain tiga hal yang saya sebutkan. Kita juga harus memahami setidaknya.
- Intergrasi dengan API
- Limit dari Framework
Phase 5: Monetize Produk
Tidak ada namanya aplikasi yang tidak membutuhkan modal. Saya mencari cara untuk aplikasi AIOWAI ini dapat memberikan bantuan dalam pengoperastional infrastructure yang digunakan.
Hal-hal ini meliput
- Hosting Aplikasi
- Database
- Intergrasi dengan API
Saat ini tiga hal tersebutlah yang menjadi modal utama dalam pembuatan aplikasi financial record ini. Hal tersebut juga yang membuat saya untuk berpikir bagaimana aplikasi ini dapat membantu saya dalam pembiayaan operational kerjanya.
Conclusion
Pembuatan sebuah aplikasi dengan vibecoding sudah dapat dilakukan. Hanya saja masih belum sempurna. Kita sebagai manusia yang meminta AI dalam pengerjaannya juga harus melakukan pengecheckan ulang atas apa yang kita minta.
Hal-hal lainnya akan kita bahas lebih lanjut pada artikel-artikel lainnya. Proses vibecoding ini memiliki hal yang dapat dibahas dan dapat dipelajari. Khususnya Product Manager.






