Pada proses pembuatan produk kita mengetahui bahwa banyak step-step yang harus dilakukan, dari segi kegunaan aplikasi, struktur hingga bentuk pembuatan rangka pada produk nantinya. Pada saat ini kita akan mulai membahas perbedaan sketching, lo-fi, dan hi-fi wireframing pada pembuatan rangka sebuah produk.
Skething
Proses sketching merupakan proses pembuatan fitur-fitur produk pada potongan-potongan kertas. Banyak dari UI/UX Designer menggunakan sticky note karena mudah dan gampang menggunakannya.
Kenapa melakukan sketching? jika kita memiliki sebuah tim yang cukup besar maka akan munculnya ide-ide untuk rangka sebuah produk. Oleh karena itu untuk memfilter hal tersebut kita harus mengetahui ide-ide yang muncul dari ui/ux designer. Hal-hal yang membuat sketch menjadi pilihan dalam pembuatan rangka adalah kecepatan terhadap ide yang muncul, serta dengan tidak mengeluarkan sebuah biaya yang tinggi. Selain itu dengan melakukan sketch kita juga dapat menyaring ide-ide yang bisa dibuang. Sketch juga tidak harus memiliki detail yang cukup tinggi dalam memproses pembuatan rangka untuk produk kita sendiri.
Melakukan sketch merupakan sebuah aktifitas pemikiran desain dan pembelajaran, dan tidak hanya fokus untuk memproses sebuah desainBill Buxton mengatakan
Setelah kita mengumpulkan dan menyaring beberapa sketch yang sudah ada, maka kita akan masuk menuju sebuah kegiatan pembuatan produk yang bernama prototyping.
Protoyping merupakan kegiatan pembuatan sebuah rangka produk yang mana memiliki detail yang cukup jelas dan bersifat menjelaskan apa saja yang ada pada produk yang kita miliki. Oleh karena itu Prototyping terbagi atas dua jenis yaitu lo-fi dan hi-fi wireframing/protoyping.
Lo-fi Wireframing
Kegiatan pembuatan lo-fi wireframing merupakan kegiatan menjelaskan atau merangkup apa saja yang telah dilakukan pada sketching dalam bentuk digital wireframing. Kegiatan lo-fi wireframing ini juga disebut juga dengan kegiatan pembuatan blueprint untuk produk yang akan kita desain.
Kegunaan pembuatan ini ui/ux designer akan menjelaskan bagaiman struktur dari sebuah produk, konten-koten yang berada pada produk tersebut. Selain dua hal tersebut lo-fi wireframing ini juga memiliki hirarki informasi, serta bagaimana fungsi dari produk yang kita desain nantinya.
Kegiatan tersebut tentunya bukan lagi dianggap sebagai sebuah ide yang akan muncul pada produk yang kita desain nanti. Tapi merupakan sebuah penjelaskan yang memiliki informasi-informasi akhir yang mana akan muncul pada produk yang kita desain nantinya.
Hi-Fi Wireframing
Hi-Fi wireframing merupakan sebuah keigatan yang akan memiliki tampilan seperti tampilan akhir pada produk yang kita desain. Banyak dari ini sudah memiliki alur yang mana membutuhkan sebuah user untuk mengoperasikannya.
Karena sudah memiliki kemiripin dan bentuk akhir dari sebuah produk, tentunya hi-fi sudah memiliki keindahan dalam desainnya. Biasanya produk ini sudah memiliki accent tersendiri ataupun memiliki brand mereka sendiri.
Kegiatan hi-fi wireframing merupakan kegiatan yang mana akan me simulasi dari user yang akan menggunakannya. Oleh karena itu hi-fi biasanya memiliki kegunaan untuk mengetest beberapa elemen dari ui yang mana nanti digunakan oleh user.
Conclusion
tiga kegiatan di atas merupakan kegiatan yang akan dilakukan oleh UI/UX Designer dalam proses pembuatan sebuah produk. Dimulai dari sketching untuk mendapatkan ide-ide untuk fitur-fitur/konten-konten yang akan diterapkan pada produk. Lo-fi merupakan bagian dari blue print atas hasil dari penyaringan ide-ide dari proses skethicng hingga hi-fi yang mana merupakan simulasi produk yang mana sudah memperlihatkan bagaimana bentuk dari hasil akhir sebuah produk.