Product manager adalah salah satu orang dalam pengembangan sebuah produk. Salah satunya dengan cara yang dipopulerkan oleh Dr. Edward de Bono pada tahun 1986. Cara pikir yang mana memproeses cara berpikir secara rinci, kohesif dan efektif.
Baca Juga: Product Management: Langkah awal memahami product Management.
Six hatting atau six hats thinking digunakan oleh customer services dalam mencapai goal yang di inginkan. Tetapi karena dapat membantu untuk mencapai goal cara berpikir ini juga bisa digunakan dalam dunia pengembangan produk yang dimiliki.
Perbedaan setiap warna dari Six Hats Thinking
Dr. Edward de Bono mengatakan bahwa ada 6 aspek yang dapat dikembangkan dari otak untuk menginkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. dan 6 aspek tersebut di bagi menjadi 6 topi yang memiliki warna-warna mereka sendiri, seperti:
The White Hat
White hat atau topi putih ini berpikir fokus terhadap apa yang bisa dilakukan oleh produk yang kita miliki. Melihat sebuah masalah yang di alami produk kita sebagai sebuah kesempatan dan solusi.
Baca Juga: Kesibukan Product manager
Cara pikir ini biasanya mengetahui bahwa semuanya itu saling terhubung. Dan tugas kita sebagai produk manager mencari tahu bagaimana semuanya itu terhubung. Hal ini akan memunculkan ide-ide kreatif dalam menyambungkan satu sama lain dengan produk yang kita miliki.
The Red Hat
Metode red hat merupakan cara berpikir yang menggunakan emosi. melihat masalah dan mencampurkan emosi kedalamnya. Hal ini digunakan oleh product manager untuk mengetahui mental pain terhadap produk yang dimiliki.
Menggunakan cara pikir red hats ini pasti berdasarkan data atau hasil dari obeservasi yang telah dilakukan. pada akhirnya kita akan memberikan solusi untuk membantu user-user tersebut agar tidak mengalami hal yang serupa kembali.
The Black Hat
Pemikiran menggunakan Black Hat merupakan pemikiran yang menghiraukan data-data yang ada dilapangan. Metode Black Hat sering digunakan oleh Produk Manager ketika awal munculnya produk tersebut. Bisa dikarenakan belum terkumpulnya data, ataupun hanya berdasarkan gagasan pribadi.
The Blue hat
melihat sesuatu kesempatan merupakan cara berpikir dengan menggunakan The Blue hat. Hal ini membuat Blue hat dapat digunakan oleh orang lain yang ada di dalam devisi pengembangan produk ataupun tidak.
Baca Juga: Tiga Aspek pengembangan product
Tentunya hal ini membuat kita sebagai produk manager mendapatkan insight-insight yang datang dari luar departemen ataupun langsung dari user. Selain itu pemikiran yang menggunakan blue hat ini merupakan sebuah pemikiran yang tersturktur dan memiliki ekpektasi yang tinggi.
The Green hat
Merupakan salah satu dari Six Hats Thinking yang sulit untuk dimengerti. Memecahkan sebuah masalah menggunakan topi ini akan menghasilkan suatu solusi yang pasti..
Menggunakan cara pikir The Green hat akan menghasilkan sebuah cara menyelesaikan masalah dengan suatu yang baru. Hal ini tentunya merubah cara lama yang menjadi fundamental kita dalam membuat sebuah aplikasi. Walaupun memunculkan suatu cara baru dalam menyelesaikan sebuah masalah tidak memungkinkan hal tersebut benar. Tetapi karena kita mencoba berpikir dengan the green hat maka hal tersebut di perbolehkan.
The Yellow Hat
Berdasarkan warnanya, The Yellow hat merupakan cara berpikir yang akan menghasilkan ide-ide / solusi yang baru dan menilai mereka. Oleh karena itu Yellow Hat atau topi kuning ini merupakan cara berpikir yang sangat penting pada Six Hats Thinking.
Kegunaan lain dari yellow hat ini merupakan bagaimana kita sebagai produk manager dapat memprioritaskan fitur mana yang harus di kembangkan terlebih dahulu dan mengatur prioritas terhadap pekerjaanj-pekerjaan yang kita miliki.
Jika kita menggunakan 5 jenis topi yang lain seperti white, red, black, blue, dan green yang mana bekerja untuk mencapai goal tertentu akan membuat timeline dari pengembangan produk tidak efisien. Di sinilah yellow hat bekerja untuk menentukan prioritas terhadap goal-goal yang ingin di capai.
Pemikiran-pemikiran pada Six hats thinking merupakan sesuatu yang akan sering muncul pada tahap scrumnya sebuah produk. Setiap warna pada Six Hats thinking ini juga memiliki kekuatan dan kelemahannya snediri dan tergantung arah yang ingin di tuju oleh produk yang kita miliki. Oleh karena itu kita dapat menggunakan sebuah metode pemikiran ini ataupun hanya beberapa tergantung dengan goal yang ingin kita capai.